Bulan Maret 2018
yang berharga, menjadi titik balik dalam kehidupan kami.
Semakin yakin
dan semangat untuk memantaskan dan berperan dengan sebaik-baiknya…
Bertemu
dan ngobrol langsung dengan Gurunda, Ibu
Septi Peni Wulandani adalah impian terbesar yang saya pupuk selama ini. Makanya
saya sangat kecewa dan sedih menerima kenyataan tidak bisa mengikuti Leader
Camp Salatiga nanti, dikarenakan suami tidak mendapat izin untuk cuti, pilihan
berangkat sendiridan anak-anak sepertinya bukan pilihan yang tepat. perjalanan lintas pulau bersama anak-anak tanpa
kawalan suami, akan sangat berat terasa terlebih saya belum berpengalaman
bepergian sendiri.
Angin
segar datang ketika IP Bontang dinobatkan masuk ke 30 besar dari 400 peserta
yang mengikuti TANGKIS yang diadakan Jawa Post. Para anggota IP Bontang
dipersilahkan hadir untuk menerima penghargaan namun lagi-lagi urung karena
mempertimbangan kondisi kami di sini. Akhirnya batal kembali dengan Ibu Septi.
Saya pasrah dan berdoa semoga suatu hari bisa bertemu.
Selang
beberapa jam setelah info dari Jawa Post, saya mendapat kabar yang
mengembirakan lagi dan semoga ini bisa terwujud dengan indahnya. Mendapat kabar
kalau Ibu Septi akan hadir di Sangatta! Mimpi itu seolah hampir hadir di depan
mata, rasa bahagia yang tadi layu kini bermekar kembali. Segera saya
menghubungi Mbak Nailah memastikan saya bisa mengikutinya. Alhamdulillah Mba
Nailah menyambut dengan baik, meski saat itu belum keluar informasi fix-nya dan
belum meminta izin pada suami namun Bismillah! Allah akan membantu hambanya
yang ingin belajar dan berproses lebih baik.
Qadarullah,
semua kemudahan menghampiri dimulai dari Mba Sulis yang mengajak berangkat
bareng, lalu suami yang tadinya enggan ikut alhamdulillah beliau bersedia mengikuti
acara sampai selasai, anak-anak dalam kondisi sehat dan anugerah utama adalah
bertemu dengan Gurunda Kehidupan Bu Septi dan Pak Dodik, yang selama ini
mendapat nasihat dan materi dari dunia maya. Kini bisa berhadapan dan bertatap
muka langsung tanpa batasan ruang dan waktu.
Selama
Camp kita seolah dikeluarkan dari rutinitas, dijauhkan dari perangkat dunia
yang selama ini menghambat komunikasi dan interaksi bersama keluarga.
Benar-benar kita disatukan dalam keadaan yang tidak biasa, tidur di tenda
kadang kepanasan dan kadang kedinginan, ancaman binatang liar yang siap kapan
pun menyergap, kamar mandi jauh. Menjadi pelajaran berharga buat kami untuk
selalu bersama meski keadaannya tidak senyaman di rumah.
Namun
selepas pulang dari Camp, meski berpeluh dan lelah namun kami membawa berragam
cerita dan kebahagaiaan. Terlebih si Kakak yang mendapatkan pengalaman
berharga, bisa langsung bertemu dengan Kak Ara dan Kak Enes, suatu anugerah
yang luar biasa.
Terimakasih
Ya Allah telah meridhai perjalanan kami selama Camp.
Terimakasih
teman-teman panitia SFC yang keren dan kompak abis, saya berharap IP Bontang
bisa menyelengarakan acara yang sama. Aamiin..
#SFC
#Keren
#KelasKehidupan
#FamilyPlanner
Kategori 1 : Menulis Liputan ala Keluarga Kami ttg SFC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar