Kamis, 25 Mei 2017
Jawaban Kuis Perdana kelas Bunda Sayang
π¨π©π§π¦Kuis Ibu-Anak (Bisa dilakukan juga dengan pasangan)
Peserta: Annisa Purnama Nur Islamia - 9 tahun
=================
πApa perkataan yang sering ibu bilang kepadamu?
Jawaban: "Teteh bantuin Ummi beres-beres dong!"
πApa yang membuat ibu bahagia?
Jawaban:
1. Ummi bahagia kalau dibolehin makan bakso sama Abi
2. Kalau banyak uang
3. Kalau pekerjaan Ummi sama Abi lancar
πApa yang membuat ibu sedih?
Jawaban:
1. Kalau Teteh, Hanif dan Abi sakit
2. Beres-beres rumah sendiri
πSeberapa tinggikah ibu?
Jawaban: Sebahu
πApa hal yang paling ibu suka mengerjakannya?
Jawaban: Menulis
πApa makanan kesukaan ibu?
Jawaban:
1. Bakso
2. Sayur
3. Ayam Goreng
πApa minuman kesukaan ibu?
Jawaban:
1. Jus Jeruk
2. Air Putih
πJika ibu bisa pergi ke suatu tempat, kemana ibu paling ingin pergi?
Jawaban: Pantaiπππ
πMenurutmu bisakah kamu hidup tanpa ibu?
Jawaban: Enggak bisa (Nisa Mulai Berkaca-kacaπ₯π₯π₯)
πApakah ibu pernah membuatmu terganggu? Jika pernah, bisa ceritakan bagaimana?
Jawaban: Enggak pernah (Nisa Mulai Turun genangan airmata π’π’π’π’π’π’π’π’)
πApa kegiatan yang kamu sukai dilakukan bersama ibu?
Jawaban: Masak
πApa pekerjaan ibu?
Jawaban:
1. Menulis
2. Beres-beres
πApa warna kesukaan ibu?
Jawaban: Ungu
πSeberapa besar sayangmu pada ibu?
Jawaban: Sebesar angkasa (Tangis pun pecah dan kita berpelukan πππ)
πΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈ
Kuis Ibu-Anak (Bisa dilakukan juga dengan pasangan)
Peserta: Hendra Purnama - 30 tahun
=================
πApa perkataan yang sering ibu bilang kepadamu?
Jawaban: Maaf Sensor πππππ
πApa yang membuat ibu bahagia?
Jawaban: Dititipin ATM
πApa yang membuat ibu sedih?
Jawaban: Poligami
πSeberapa tinggikah ibu?
Jawaban: Sebahu
πApa hal yang paling ibu suka mengerjakannya?
Jawaban: Maaf Sensor πππππ
πApa makanan kesukaan ibu?
Jawaban: Nasi Padang
πApa minuman kesukaan ibu?
Jawaban: Es Teler
πJika ibu bisa pergi ke suatu tempat, kemana ibu paling ingin pergi?
Jawaban: Surga
πMenurutmu bisakah kamu hidup tanpa ibu?
Jawaban: Sulit diungkapkan π²
πApakah ibu pernah membuatmu terganggu? Jika pernah, bisa ceritakan bagaimana?
Jawaban: Maaf Sensor πππππ
πApa kegiatan yang kamu sukai dilakukan bersama ibu?
Jawaban: Maaf Sensor πππππ
πApa pekerjaan ibu?
Jawaban: Baring-baring, nabur bedak ππ
πApa warna kesukaan ibu?
Jawaban: Ungu
πSeberapa besar sayangmu pada ibu?
Jawaban: Tidak terukur oleh apapun πππ
Ramadhan di Kota Perantauan
Ada rasa bahagia sekaligus rasa sedih menghadapi bulan ramadhan kali ini.
Bahagia karena akhirnya bisa menemani suami menjalankan dinasnya di kota migas ini. Sedihnya yaa... karena ramadhan kali ini jauh dari keluarga besar, jauh dari saudara dan kerabat. Kesedihan ini semakin terasa saat saya ke pasar tadi pagi, di sana banyak sekali ibu-ibu yang berbelanja meski sebenarnya pemandangan ini hal yang biasa. Namun kali ini ada sesuatu yang berbeda, mungkin karena
momennya mau puasa. Saya jadi teringat Ibu dan Ibu mertua yang riweuh seperti ibu-ibu yang tadi saya lihat di pasar.
Bahagia karena akhirnya bisa menemani suami menjalankan dinasnya di kota migas ini. Sedihnya yaa... karena ramadhan kali ini jauh dari keluarga besar, jauh dari saudara dan kerabat. Kesedihan ini semakin terasa saat saya ke pasar tadi pagi, di sana banyak sekali ibu-ibu yang berbelanja meski sebenarnya pemandangan ini hal yang biasa. Namun kali ini ada sesuatu yang berbeda, mungkin karena
Dengan belanjaan yang seabreg-abreg dari mulai belanja daging sapi, buah-buah dan sayuran, meski sebagian harga-harga yang mereka beli sedang meloncat tinggi. Tetapi demi anak, demi keluarga agar saat-saat munggahan mereka semangat menjalankan puasa di hari pertama. Untuk itu para ibu-ibu rela membeli dengan jumlah yang disesuaikan dengan kondisi keuangan mereka. Semoga Allah SWT selalu memberkahi para ibu atas segala pengorbanan dan jerih payah mereka, Aamin.
Meski sedih dan rindu pada ibu dan kampung halaman, namun ber-ramadhan di sini tidak boleh terlewat begitu saja.
Selasa, 23 Mei 2017
Resume Bedah Buku - Talk Show- Temu Penulis
Tidak biasanya suasana Masjid Baiturrahman PKT begitu ramai selama sepekan terakhir, ternyata sedang ada acara Baiturrahman Islamic Fair. Hari terakhir bazzar tersebut ternyata ada acara yang sangat spesial, menurut saya, Talk Show "Menulis Sepanjang Usia" dan Bedah Buku "Bontang Menelisik Pesona Kotaku" Bersama beberapa Narasumber yang sangat istimewa seperti Mba Muthi Masfuah (Penulis Nasional dan Ketua Gagas Citra Media) lalu ada Mas Hendra Purnama (Novelis Nasional, Filmmaker dan Humas FLP Pusat) serta Kartini Hilmatunnida (Guru dan Penulis).
Acara yang dipandu oleh Mas Puguh Prasetyo (Penyiar PKTV) yang dihadiri oleh puluhan peserta ditambahn lagi hiburan yang dibawakan oleh i Project Nasyid semakin menambah semarak dan meriah. Materi pertama disampaikan oleh narasumber oleh Mas Hendra beliau mengutip sebuah quote-nya
“Bersama Allah kami bisa lebih baik lagi”
Tidak ada
yang lebih sempurna
dari Rasulullah
SAW dalam pengasuhan anak.
Maka berilah
ruang dalam hati kita untuk menerima
bahwa kita bisa
salah.
Maka tidak
perlu kita mengatakan
“Kami merasa
gagal menjadi orangtua” namun katakanlah
“Bersama
Allah kami bisa lebih baik lagi”
-Kiki
Barkiah-
Sebelum menerjunkan diri dalam
komunitas bernama Institut Ibu Profesional, siapalah saya. Saya hanya seorang
ibu yang sangat miskin sekali dengan ilmu, kemiskinan saya itu dipicu oleh minimnya
rasa antusias pada semua ilmu yang lewat didepan saya. Selama 11 tahun , saya
menjadi pribadi yang apatis, mudah berputus asa dan seperti kehilangan harapan.
Saya merasa hidup saya baik-baik saja dan merasa tak ada masalah, hingga pada
satu titik akhirnya saya menyadari bahwa hidup saya ini kosong, berbagai
masalah siap mendekat, meledakan dan menghancurkan hidup saya.
Rabu, 17 Mei 2017
Resume Kuliah WhastApp Bersama Kang Rendy Saputra* (CEO Keke Busana)
Kuliah
WhastApp direlay oleh 28 grup Institut Ibu Profesional (+_7000 member) yang tersebar di seluruh Indonesia dan Asean. Kuliah ini melengkapi materi di tahapan Bunda Produtif sebagai sarana
menguatkan peran spesifik para ibu dalam bidangnya masing2 sehingga formula
sukses (4E ~ easy, excellent, enjoy &
earn) tercapai. Maka, Kulwhap
Mompreneur ini pun sbg bentuk stimulasi penguatan peran tsb, dan salah satu
program pemberdayaan kelas minat (rumah belajar) ibu profesional. Kang Rendy membuka kelas tepat pukul
21.00 WITA, sebelum menyampaikan materi. Beliau memaparkan keharuan dan
kebanggaannya bisa menyapa para Emak-emak yang tergabung di Institut Ibu Profesional .
Dalam
Kuliah yang berdurasi kurang lebih 3 jam ini, Kang Rendy membahas materi dengan
tema “Ketika Emak-emak Berbisnis” Kang
Rendy membahas 3 hal saja yang paling fundamental yang harus dilakukan para
Emak-emak sebelum memulai berbisnis:
- Menyadari peran utama sebagai Istri, Ibu, Anak dan bagian dari masyarakat.
Karena
seorang perempuan memiliki peran yang sangat komplek dalam keluarga dan
masyarakat, maka mengkomunikasikan segala hal kepada suami, anak dan orangtua
menjadi nomor pertama yang harus dilakukan sebelum Emak memulai berbisnis.
Karena berbisnis memerlukan dukungan dari semua pihak, agar tugas dan tanggung
jawab Emak dalam urusan domestik bisa didelegasikan pada pihak lain, misal
suami membantu berbelanja dan antar jemput anak, anak-anak mencuci piring dan
bersih-bersih sementara Emak fokus mencuci baju dan memasak.
2. Saatnya membangun
pasar dengan bersilaturahmi dan menjalin pertemanan.
Benarlah sabdakan oleh
Rasulullah SAW ”Siapa yang ingin
rezekinya diperluas dan umurnya panjang maka hendaknya ia bersilaturrahmi.” Maka
jadikanlah teman sebagai market terbaik.
3. Membangun
produk yang unggul, fokus dan memiliki strategi jualan yang canggih.
Artinya
kita mengenal, memahami produk yang akan kita jual lalu membuat rencana
pemasaran yang lebih terstuktur agar bisnis kita berjalan dengan serius bukan berbisnis
dengan asal-asalan atau ala kadarnya. Gali ilmu berbisnis, pelajari keberhasilan
para pengusaha yang sudah sukses.
Tepat pukul
23.00 WIB materi ditutup sesi tanya jawab dengan menjawab 50 pertanyaan yang
disampaikan peserta dari berbagai wilayah Indonesia dan Asean. Sebelum Kang Rendy menutup materi, beliau
menyampaikan kembali alasan “Kenapa
Emak-emak harus berbisnis?” Ada beberapa alasan kenapa para Emak-emak harus
bisa berbisnis antara lain: Dengan
berbisnis Emak-emak akan belajar dan bertumbuh, karena 9 dari 10 Pintu Rezeki
ada dalam Perdagangan atau Bisnis, sebagaimana Rasulullah SAW menjadi pengusaha
semenjak usianya masih belia. Berbisnis untuk Emak-emak adalah ajang bersinergi
dengan suami, mengcover segala
kebutuhan dan biaya hidup yang semakin tinggi. Para emak-emak yang diberikan
anugerah bisa mengerjakan banyak hal dalam satu waktu (multitasking). Misalnya,
membersihkan rumah sambil menjaga anak. Kemampuan ini bisa digabungkan dengan
kecanggihan teknologi yang memudahkan emak-emak menjalankan bisnis meski hanya
di rumah saja.
“Melangkahlah, tegakkanlah kaki anda jadilah Emak-emak produktif“
(Kang Rendy)
Sabtu, 13 Mei 2017
#MemesonaItu Artinya Mandiri, Percaya Diri Dan Berani!
Pertemuan tidak sengaja antara aku dengan Vitalis Body Scent terjadi saat sedang berbelanja untuk bekal perjalanan
di sebuah swalayan dekat bandara Husein Sastranegara, Bandung. Entah kenapa
saat melihat Vitalis Body Scent “Bizarre” aku langsung ingin mengambil
kemasannya, membuka tutupnya, dan seketika itu juga aku langsung jatuh cinta
pada aroma yang dimilikinya!
Aroma Vitalis Body Scent “Bizarre” ini menurutku sangat unik dan segar, membuatku makin bersemangat melakukan perjalanan ke pulau seberang, memulai hidup baru, serta meraih mimpi di sana.
Aroma Vitalis Body Scent “Bizarre” ini menurutku sangat unik dan segar, membuatku makin bersemangat melakukan perjalanan ke pulau seberang, memulai hidup baru, serta meraih mimpi di sana.
Jumat, 12 Mei 2017
Ramadhan Bersama Bumbu Dapur
Ramadhan tahun ini akan sangat berbeda dari tahun-tahun
sebelumnya. Karena tahun ini kita berada di sebuah kota salah satu penghasil Migas terbesar di Indonesia. Karena
suami mendapat tugas kerja di sini untuk beberapa tahun, alhasil kita
sekeluarga diboyong kesini.
Saya sangat excited
saat suami mengabarkan dirinya akan dimutasi kerja keluar propinsi. Dan saya
sangat tertantang karena untuk pertama kalinya, selama hampir 20 tahun hidup
(akhirnya), bisa menghirup dan menginjakkan kaki di tanah orang.
Menjelang ramadhan pertama di tanah perantauan, jauh dari
keluarga dan saudara membuat saya berfikir keras tentang banyak hal, terutama
tentang bagaimana menyiapkan menu-menu makanan untuk sahur dan berbuka. Agar
suami serta anak-anak semakin bersemangat menjalankan ibadah puasanya. Dulu
saat masih dekat dengan keluarga, saya selalu santai saja. Masih ada ibu dan
ART yang memikirkan serta menyiapkan semua. Tugas saya hanya membantu
menghidangkannya di meja makan.
Rabu, 10 Mei 2017
Ramadhan Bersama Ayah
Ayah…
Ramdhan tinggal menghitung hari. Bulan penuh keagungan ini spesial Allah SWT
berikan kepada hambaNya untuk membuktikan pengabdian cintanya kepada sang
Khaliq. Perjuangan menahan lapar dan dahaga, menahan diri dari amarah, menjaga
akhlak terpuji, menjaga kualitas ibadah sungguh luar biasa.
Ayah…
anak-anak rindu kebersamaan dengan mu lagi. Setelah ramadhan berlalu , suasana
kebersamaan itu terasa kurang. Anak-anak rindu dengan suasana makan dan minum
bersama saat berbuka puasa, meski puasa mereka terkadang belum penuh. Tapi kehangatan
dan kebersamaan saat berbuka puasa memberi nilai lebih untuk mereka. Walaupun ayah
kadang harus berjuang membangunkan mereka untuk sahur.
Langganan:
Postingan (Atom)