Poin: Fokus pada Masa depan
==============
Awal
tinggal di kota Bontang, kita dilanda stres dan kejenuhan yang luar biasa.
Maklum baru pertama kali bagi kami merantau jauh dari keluarga, jauh dari teman
dan saudara. Apalagi kota Bontang ini tidak seperti kota Bandung yang selalu
sibuk setiap saat, entah itu di jalan hingga selalu macet, entah itu di pasar
yang selalu hiruk pikuk. Tetangga yang selalu nongkrong depan rumah dan
anak-anak remaja tangung yang suka bergerumul. Sejauh ini di Bontang belum saya
saksikan 4 hal diatas, setiap saatnya di sini cenderung sepi, ramai itu saat
adzan berkumandang semua orang keluar rumah dan menuju masjid setelah itu sepi
lagi. Tapi saya selalu yakin hidup kita di Bontang ini lambat laun akan semakin
membaik, ini hanya permulaan saja.
Saya
perhatikan Hanif, anak saya yang paling kecil. Dia berbeda dengan kami cara
menghadapi kejenuhannya. Saya dan kakaknya cenderung ingin keluar jalan-jalan,
melihat sekitar dan mencoba makanan-makanan khas Bontang. Hanif selalu sibuk
dengan dirinya sendiri, terlebih saat menemukan bungkusan puzzel yang mungkin
ditinggalkan oleh penghuni rumah sebelumnya. Puzzlenya tidak banyak namun yang
luar biasa, dia bisa membuat apa sja sesuai dengan imajinasinya. Setelah selsai
merakitnya, dia selalu cerita pada saya apa saja yang bisa dia buat. Seperti mobil
penarik sampah, pesawat, pengangkut batu dan lain-lain.
Karena
hobi saya menjelajah, suatu hari saya menemukan sebuah tempat yang bernama IT
SMART ROBOTIC dengan berani saya masuk dan tanya-tanya langsung. Ternyata
sebelum mendaftar ada class free trial katanya tujuannya melihat ketertarikan sang
anak pada lego lalu nanti menentukan level belajarnya. Dengan semangat saya
ceritakan pada suami tentang sekolah itu, alhmdulillah tanpa pikir panjang
suami pun mengizinkan Hanif menjalani trial
di sana.
Ternyata
dugaan saya benar, Hanif berbinar matanya saat saya bawa kesana. Dengan semangat
dia menyusun semua lego yang disiapkan sister-nya.
Alhmdulillah saat ini sudah berjalan hampir 5 bulan, Hanif sekolah di sana.
Celoteh tentang lego semakin sini semakin bervariasi, dan satu hal lagi dengan lego
dia ingin membuat robot! Yap, dia ingin membuat robot yang bisa bantu-bantu
saya mengerjakan tugas rumah jadi katanya saya tinggal diam saja temenin dia
merakit lego. Setelah sekkolah di sana, gaya bicara dan struktur berfikir Hanif lebih kritis dan lebih fokus kedepan.
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
“Robbi
hablii minash shoolihiin” [Ya Rabbku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang
termasuk orang-orang yang saleh]”. (QS. Ash Shaffaat: 100)
#level1
#Day8
#Tantangan10hari
#KomunikasiProduktif#KuliahBunSayIIP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar