Hari ini sangat luar biasa sekali, perasaan seperti dibebani
dengan sesuatu yang berat dan menyesakan. Yap, hari dimana saya menyadari betapa
ceroboh dan penyesalan yang datang tidak berguna. Kasusnya saat itu kondisi
saya sangat kepepet sehingga tanpa pikir panjang yang mengadaikan perhiasaan
tanpa sepengetahuan suami. Saya sangat takut beliau marah, karena perhiasaan
yang saya gadaikan untuk menutupi segala bentuk kreditan barang dari
teman-teman saya.
2 juta rupiah, harga yang sangat fantastis sebenarnya untuk
saya mengkredit tas, sepatu, gamis dan khimar dan entah kenapa saya dengan
begitu kalapnya mengkredit semua. Dengan iming-iming diskon serta bisa diangsur
perbulan tentu mengiurkan terutama dikalangan emak-emak. Tampil kekinian dan
trendi meski kredit, saya rasa enggak masalah toh setiap bulan kita bayar. Si
pemilik bisnis pun kelihatannya senang-senang saja melihat kita penuh gaya.
Mungkin karena tak ada komunikasi dengan suami, sehingga
ridhonya pun tak turut serta dalam proses kredit barang-barang kekinian
tersebut. Saya selalu kesulitan membayar pada saat tanggal yang telah
ditetapkan, sehingga akhirnya menumpuk dan semakin membengkak. Maka mengadaikan
perhiasan adalah jalan terakhir yang saya pilih untuk melunasi semua. Saya
semakin ketakutan karena khawatir si empunya barang itu nagih ke rumah dan
menemui suami saya. Bisa celakalah saya!
Permasalahan dengan si empunya barang, alhmdulillah selesai
tapi hati masih berat karena belum berkata yang sebenarnya pada suami.
Bertahun-tahun saya pendam, sambil mencari solusi namun seolah semuanya buntut,
dan lebih kacau lagi saat saya ditelpon pihak pegadaian jika perhiasan saya
sudah dilelang karena saya nunggak membayar.
Saya semakin bingung dan kalut, ketika suami menanyakan perhiasan
atau kok jarang pakai. Kebohongan demi kebohongan saya utarakan. Dari mulai
males pakai, bosen pakai, takut hilang dan lain-lain sudah saya keluarkan.
Hingga hari ini saya masih berat memberitahu yang sebenarnya. Tapi harus saya
lakukan karena saya sudah sangat lelah dengan beban berat ini.
Masalah ini saya jadikan tantangan, yap tantangan untuk saya
berbuat jujur! Karena tak ingin terus menerus dihantui oleh rasa takut dan
terus menerus berbohong. Saya harus beritahu suami, kesalahan saya dan menyatakan
penyesalan atas kecerobohan saya. Apapun hukumannya akan saya terima dengan
lapang dada, yang terpenting saya sudah menyatakan yang sebenarnya. Ini menjadi
pelajaran untuk saya, untuk tidak gegabah dalam bertindak dan tidak silau oleh
kesenangan sesaat.
#level1
#day4
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayIIP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar