Poin : BISA
====================================
“Kata-kata
membawa energi, sama halnya seperti listrik; listrik tidak punya nilai
"baik" atau "buruk". Listrik tidak berpikir; listrik hanya
ada. Tetapi, listrik dapat digunakan untuk kebaikan atau sebaliknya.”
Selama
11 tahun suami meminta saya agar bisa kembali mengendarai sepeda motor, menurut
beliau akan banyak sekali manfaatnya jika bisa berkendara. Namun saat itu saya
masih keukeuh berpendirian tidak mau
dan tidak bisa, karena takut jatuh lagi saat sedang belajar berkendara beberapa
tahun lalu. Ya, memang sudah cukup lama kejadiaannya tapi ketakutan itu masih
terasa. Dan lagi tidak ada alasan yang kuat saya harus bisa berkendara lagi,
menurut ku di Bandung ini semuanya sudah semakin lengkap dan tersedia. Mau
kemana-mana akan selalu ada Mamang Ojek dan Angkot yang selalu stand by membawa kita ke tempat tujuan
serta setidaknya saya mengurangi potensi yang menyebabkan kemacetan Bandung kian
parah.
Sampai
akhirnya kita singgah ke kota Bontang ini, kota yang sangat berbeda 180 derajat
dari kota Bandung. Dari mulai keadaan dan suasana kota serta infrastruktur yang
sangat melatih kemandirian kita. Namun disini menawarkan kenyamaan yang tak
bisa disediakan oleh kota sebelumnya, sehingga membuat saya “betah” tetapi hal
yang membuat saya kembali memikirkan permintaan suami untuk belajar lagi
berkendara. Awalnya ketakutan dan keraguan itu datang lagi, bisa enggak ya..
Seperti
tahun-tahun sebelumnya suami hanya menyarankan tidak memaksa agar saya belajar
berkendara lagi, beliau terus menyemangati bisa..bisa..bisa pasti bisa!
Akhirnya kata-kata BISA itu terus bergejolak dalam benak saya. Hingga akhirnya
ada semangat untuk belajar dan mengenali dulu kendaraan yang akan saya
kemudikan.
Prosesnya
sangat panjang, awalnya saya beranikan diri mencucinya. Lalu mulai mencoba
memasukan ke garasi dan mengeluarkannya saat hendak dipakai suami. Begitu berulang
selama seminggu. Setelah itu saya mencoba menyalakannya, lalu perlahan maju
beberapa meter setelah itu mundur lagi, begitu setiap minggu. Setelah itu
memutar gerbang depan rumah, dengan kaki masih dijulurkan karena jalannya pelan
sekali begitu saya lakukan pada minggu ke sekian. Setelah lancar lalu saya
beranikan agak jauh di blok depan rumah begitu setiap hari, hingga akhirnya
alhmdulillah lancar memboceng anak-anak dan belaja pun tidak mengandalkan suami
libur hanya untuk belanja bulanan.
Alhamdulillah,
meski saya baru bisa sekitar komplek saja belum berani ke jalan besar dan suami
pun belum mengizinkan selain memang belum punya SIM arus lalu lintas di jalan
besar yang terkadang sulit ditebak, serta saya harus paham dengan aturan rambu
lalu lintasnya.
Ternyata
kata-kata positif itu bisa merubah sesuatu yang dulu dirasa MUSTAHIL TIDAK BISA
menjadi BISA. Kata sakti itu akhirnya menjadi kunci saya dalam setiap melakukan
apapun, termasuk saat memberi motivasi pada anak-anak.
Pada
akhirnya semua sesuai firmanya bahwa: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah
nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri
mereka ” QS 13:11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar