Poin: Intensity of Eye Contact
Semua
orang sepakat jika semua wanita itu multitasking dalam segala hal, karena bisa
mengrjakan banyak hal dalam satu waktu. Misalnya nyetika baju sambil nyuci,
masak air dan baca-baca chatingan
grup WhatsAap, semua beres dengan seketika dan sempurna. Namun sayangnya hal ini membuat para wanita
sulit untuk fokus pada satu hal.
Terutama
saat pekerjaan menumpuk namun anak-anak dan suami juga “menuntut” hak mereka
untuk diperhatikan. Suami dan anak-anak cerita ini dan itu namun saya hanya
mendengarkan serta menyahut “Ohya” ya “Masa” tanpa menoleh pada mereka.
Anak-anak :
Ummi, lihat
kreasi Hanif bagus kan?
Ummi, lihat
Teteh lagi mengambar hutan mangrove!
Suami :
Yayang, Tahu
enggak di kantor tadi ada orang gila!
Reaksi saya
untuk semuanya hanya : “OH YAH” sambil
terus fokus nyetrika, masak atau baca Chat
WAG. Akhirnya mereka kecewa, anak-anak sebenarnya lebih berani meski
sedikit tidak sopan, mengarahkan kepala saya dengan tangan ke arah mereka. Lain
dengan suami yang memilih asyik dengan Game-nya.
Hal ini menjadi berbalik saat saya ingin perhatian mereka, mereka malah sibuk
dan mengabaikan saya.
Alhmdulillah, materi ini menampar
saya betapa pentingnya Intensity of Eye
Contact pada mereka agar mereka
merasa dihargai apa yang mereka bicarakan. Mulai saat ini saya akan menatap mereka
dengan lembut, agar mereka semakin senang dan terbuka, jujur, tak ada yang
ditutupi. Karena mata adalah pantulan perhatian…
#level1
#day5
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayIIP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar