Jumat, 26 Januari 2018

"Anakku bukan anakku!"


Aliran Rasa Games Level 7

Ditempa dengan tantangan 10 hari kemarin, membuat saya semakin sadar bahwa buah hati yang dikandung dan dilahirkan bukanlah "anakku" seutuhnya.
Mereka milik zamannya, mereka penguasa pada masa generasinya. Contoh yang sangat nyata, anak-anak zaman sekarang atau populer disebut "zaman now" begitu dekat dengan dunia internet, gagdet beserta perangkat pendukungnya. Kadang terheran-heran dari usia batita pun sudah sangat mahir mengunakan gagdet dan fasih menyebut kata "Loading" "Download", "Youtuber", "Online" dan lainnya. Padahal mungkin orang tuanya  gaptek  dan tidak penah mengajarkan secara langsung mengoprasikan gagdet namun jari mungil mereka lincah diatas layar smartphone. Yap, mereka terlahir saat internet telah berkembang pesat dalam kehidupan manusia. Mereka lahir tanpa mengetahui masa kehidupan tanpa internet, komputer, dan telepon genggam. Dengan kata lain, generasi ini lahir di era digital.

Hal ini menjadi tantangan untuk para orang tua untuk memahami konsep *DISCOVERING ABILITY* yaitu kemampuan daya jelajah para orangtua dan guru selaku pendidik anak-anak untuk menemukan harta karun potensi-potensi yang ada dalam diri anak-anak.
Dengan kecangihan yang ada semua seolah semakin mudah dan saling mendukung namun tentu saja selalu ada dampak negatif dan positif dari kecangihan teknologi, berikut ini dampak-dampak yang dipaparkan oleh Psikolog Elizabeth T. Santosa dalam bukunya yang berjudul "Raising Children in Digital Era" mencatat ada 7 karakteristik generasi yang lahir di era digital ini.
1.       Memiliki ambisi besar untuk sukses
2.       Berperilaku instan
3.       Cinta kebebasan
4.       Menyukai hal yang detail
5.       Keinginan untuk mendapatkan pengakuan
Mereka ini lebih memilih berkomunikasi melalui dunia maya dan media sosial dibanding menghabiskan waktu bertatap muka dengan orang lain. Sisi positifnya, mereka ini menjadi bagian dari komunitas berskala besar dalam sebuah jaringan media dan teknologi tanpa mengenal satu sama lain melalui internet. Namun, sisi negatifnya mereka memiliki kemampuan komunikasi publik yang cukup rendah.

PR yang sangat “berat” untuk para orang tua untuk tetap mengawasi para bocah-bocah generasi digital ini agar mereka tetap menjadi bintang seutuhnya.

#Aliranrasa
#Gameslevel7
#KeluargaBintang


Tidak ada komentar:

Posting Komentar