Kamis, 30 November 2017

Tantangan Games Level 6 "Edisi Mengenal Bentuk Geometri"

Day 8

Ternyata tanpa kita sadari, kehidupan kita selalu bersingungan dengan konsep bentuk geometrik. Mari kita kilas balik apa sih definisi geometri itu? Geometri adalah bagian dari matematika yang membahas mengenai titik, bidang dan ruang.


Seperti hari ini, Hanif dan Annisa bersemangat sekali memasak tempe goreng dan membuat puding coklat dengan fla putih yang lezat sekali. 
Ketika Kakaa beradik ini tengah asyik memotong-motong tempe, mereka berseru "Mi, tempe ini bentuknya kotak ya?" seperti "Bujur sangkar!" timpal kakaknya.

Lalu mereka melihat sekeliling rumah dan membuat ceklis dikomputer tentang  benda-benda yang berbentuk persegi panjang dan bujur sangkar. Ternyata banyak hal dalam keseharian kita yang bersingungan dengan bentuk persegi panjang. 


Apa sih artinya Persegi Panjang (inggris rectangle) adalah bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh dua pasang rusuk yang masing-masing sama panjang dan sejajar dengan pasangannya, dan memiliki empat buah sudut yang kesemuanya adalah sudut siku-siku.

Meskipun mereka masih berada ditahap pengenalan konsep bentuk geometri
yang baru merujuk pada kemampuan mengenal, menunjuk, menyebutkan serta mengumpulkan benda-benda di sekitar berdasarkan bentuk geometri. 
Namun Hanif dan Annisa memahami jika semua hal dalam kehidupan kita adalah pelajaran matematika, maka jangan pernah merasa malas dan takut untuk memahami matematika!

#Day8
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIip
#ILoveMath
#MathAroundUs

Rabu, 29 November 2017

Waspada Bipolar Ternyata Bisa Menyerang Kita!


Kata BIPOLAR memang menjadi sangat populer tahun 2009 setelah salah selebritis Indonesia yang dikabarkan mengalaminya BIPOLAR. Saat itu sang selebritis mengakui sering sedih berkepanjangan, depresi berat, berhalusinasi hingga tidak bisa tidur. Sejak orangtuanya bercerai ketika ia masih kecil.  

Selang beberapa tahun dari kejadian itu, tepatnya tahun 2014 jagat perfilman Internasional juga dihebohkan kematian Komedian dan aktor Hollywood, Robin Williams.
Robin ditemukan tak bernyawa di Tiburon, California Utara. Orang-orang terdekatnya menyebutkan bahwa pria 63 tahun itu baru-baru ini berjuang melawan BIPOLAR.

Apa itu BIPOLAR

Menurut wikipedia BIPOLAR adalah gangguan mental yang menyerang kondisi psikis seseorang yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang sangat ekstrem berupa mania dan depresi, karena itu istilah medis sebelumnya disebut dengan manic depressive. Suasana hati penderitanya dapat berganti secara tiba-tiba antara dua kutub (bipolar) yang berlawanan yaitu kebahagiaan (mania) dan kesedihan (depresi) yang berlebihan tanpa pola atau waktu yang pasti.



Faktor Pemicu

Penderita penyakit ini cenderung mengalami faktor pemicu munculnya penyakit yang disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu faktor dapat berasal dari hubungan antarperseorangan atau peristiwa-peristiwa pencapaian tujuan (penghargaan) dialam hidup.

Contoh dari hubungan perseorangan antara lain jatuh cinta, putus cinta, dan kematian sahabat. Sedangkan peristiwa pencapaian tujuan antara lain kegagalan untuk lulus sekolah dan dipecat dari pekerjaan.

Selain itu, seorang penderita gangguan bipolar yang gejalanya mulai muncul saat masa ramaja kemungkinan besar mempunyai riwayat masa kecil yang kurang menyenangkan seperti mengalami banyak kegelisahan atau depresi.
Selain penyebab di atas, alkohol, obat-obatan dan penyakit lain yang diderita juga dapat memicu munculnya gangguan bipolar.

Dahsyatnya Dampak BIPOLAR jika dibiarkan

Setelah dua selebritis yang terekspos mengidap BIPOLAR, bisa jadi ini hanya fenomena gunung es yang hanya tampak dipermukaan saja. Kita tidak pernah menyelami kedalamannya kasus tersebut. Butkinya akhir-akhir ini banyak sekali berita-berita bunuh diri atau membunuh orang lain dengan alasan kesal dan dendam. Sehingga kita berkesimpulan jika penyakit itu sangat dekat dengan kita.


Gejala-gejala BIPOLAR yang tanpa kita sadari

1. Suasana hati yang murung dan perasaan sedih yang berkepanjangan.
2. Sering menangis atau ingin menangis tanpa alasan yang jelas.
3. Kehilangan minat untuk melakukan sesuatu.
4. Tidak mampu merasakan kegembiraan.
5. Mudah letih, tak bergairah, tak bertenaga.
6. Sulit konsentrasi.
7. Merasa tak berguna dan putus asa.
8. Merasa bersalah dan berdosa.
9. Rendah diri dan kurang percaya diri.
10. Beranggapan masa depan suram dan pesimistis.
11. Berpikir untuk bunuh diri.
12. Hilang nafsu makan atau makan berlebihan.
13. Penurunan berat badan atau penambahan berat badan.
14. Sulit tidur, bangun tidur lebih awal, atau tidur berlebihan.
15. Mual sehingga sulit berbicara karena menahan rasa mual, mulut kering, susah buang air besar, dan terkadang diare.
16. Kehilangan gairah seksual.
17. Menghindari komunikasi dengan orang lain.

Hampir semua penderita gangguan bipolar mempunyai pikiran tentang bunuh diri. dan 30% di antaranya berusaha untuk merealisasikan niat tersebut dengan berbagai cara.
BIPOLAR ternyata bisa disembuhkan

Setelah kita sadar bahwa BIPOLAR itu sangat dekat dengan kita, seketika itu pula kita taku dan ngeri dibuatnya tetapi janganlah kita antipati pada orang-orang yang terindikasi mengidap penyakit tersebut karena BIPOLAR ternyata bisa sembuh dan menjalani hidup layaknya manusia dengan seutuhnya.

Adalah Sendy Hadiat yang berani berbagi pengalaman "berharganya bersama BIPOLAR" dengan menuliskannya dalam sebuah buku yang berjudul "MenemukanMu dan Menemukannya". Dalam bukunya beliau bercerita tentang pengalamannya menghadapi BIPOLAR. Mengapa ia mengalami BIPOLAR hingga bagaimana usaha beliau menghadapinya. 


"Perjalanan melawan penyakit mulai mendekatkan dirinya kepda Sang Pencipta. Kini, Sendy  mulai menjadi pribadi yang matang, tabah, dan penuh rasa syukur. Ia  bisa menerima  bipolar diorder sehingga jiwanya merasa berarti dan bahagia"


Sendy Hadiat juga menegaskan bahwa bunuh diri bukanlah penyelesaian dari BIPOLAR ini justru perhatian, kasih sayang, penghargaan dan kepercayaan dari keluarga adalah obat termajur yang ada didunia ini. Dan memberikan ruang kepada mereka para penderita BIPOLAR untuk berpikir tentang hikmah dari berbagai tekanan yang menempa, sudah merupakan ketetapan dan ketentuan yang menjadi Qadarullah untuk kita.

Semoga Allah menyelamatkan kita dari BIPOLAR ini, Aamin...Aamiin ya Rabbal'alamin.

#Challange7
#PasukanBloggerJA
#Bipolar
#ReviewSendyHadiat

Tantangan Day 7

Matematika bagi Hanif yang usianya 6 tahun lebih memang masih sangat mudah dia cerna, dia sudah pandai berhitung  dari 1 sampai 30. dia juga suka menunjukan angka-angka yang dia temui dimana pun.

"Ummi itu halte 3 berarti tadi halte 2 ya? atau Ummi itu 30 KM itu apa ya?"

Saya bukan seorang ibu yang memaksakan dan menjejali beragam rumus matematika pada anak-anak, saya biarkan mereka menemukannya sendiri manfaat dari sebuah angka.

#Day7
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIip
#ILoveMath
#MathAroundUs

Selasa, 28 November 2017

Berjualan Cara Tepat Membuat Anak Pintar Berhitung




Perlu disadari bahwa matematika bukan melulu soaln angka dan hitungan tetapi lebih dari itu. Matematika membantu kita agar bisa berpikir sistematis, logis dan realitis.

Namun karena kesalahan menafsirkan akhirnya kita mals dan takut belajar matematika. Sehingga makin carut marutlah pola hidup kita. Perlu paradigma baru untuk membuat kita menyenangi matematika.

Si sulung Annisa sebenarnya suka matematika namun dia segera menciut jika ada yang bertanya tentang pertambahan, perkalian dan pembagian. Hal ini menjadi PR yang sangat berat untuk saya yang ingin membuat dia nyaman untuk mendengar dan mengira angka-angka. Agar Annisa daya pikir dan kelogisannya semakin berkembang. Salah satu cara membuatnya belajar berhitung adalah saya izinkan dan mendukung dia untuk berjualan di sekolahnya, sehingga dia paham sendiri lewat praktek nyata.


#Day6
#Tantangan10hari

#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Senin, 27 November 2017

Matematika Membuat Anak Lebih Solutif

Sebuah penelitian di University of North Carolina’s School of Education menemukan bahwa siswa yang cepat dan mudah berhitung, memiliki intuisi yang lebih tajam dalam memecahkan persoalaan dan tantangan. Selain itu, mereka cenderung lebih cepat dalam mengenali kesalahan.

Yap, matematika itu ternyata tidak melulu soal angka dan hitungan namun lebih dari itu. membuat kita berpikir lebih sistematis runut dan terpola. Sehingga kita bisa memprediksi sesuatu yang akan terjadi.

Misalnya dalam bermain sepeda, jika mereka mengayuh sepeda sangat cepat tanpa kontrol di remnya sudah bisa diprediksi akan jatuh atau menabrak. Tetapi jika dia bermain dengan sangat pelan dan tersruktur maka kecelakaan bisa dihindarkan.

#Day5
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIip
#ILoveMath
#MathAroundUs

Minggu, 26 November 2017

Selalu Motivasi Anak Agar Terus Meningkat Rasa Percaya Diri Mereka

Day4

Paradigma lingkungan sosial kita, telah terlanjur menyakini bahwa mereka yang menguasai matematika berarti cerdas dan tangkas. Alhasil, anak yang merasa lemah berhitung menjadi tak percaya diri dan merasa tak pintar.

Sebagai orangtua, sudah menjadi tugas Anda untuk memompa rasa percaya diri. Salah satu cara adalah dengan mencatat dan membuat grafik mengenai perkembangan kemampuan belajar anak, baik dalam pengurangan, penambahan, perkalian, dan pembagian.

Melihat proses dalam sebuah grafik menarik akan merangsang keinginan belajar anak secara lebih baik.

#Day4
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIip
#ILoveMath
#MathAroundUs

(berbagai sumber)

Sabtu, 25 November 2017

Dekatkan Matematika Pada Kehidupan Sehari-hari

Day3

Sebagian dari kita menyadari, jika seluruh aktivitas keseharian kita tak bisa lepas dari matematika. Dalam benak kita matematika adalah pelajaran yang terpisah dari kehidupan padahal tidak.

Karena hampir dalam setiap aktivitas sehari-hari entah disadari atau tidak kita pasti menggunakan Matematika. Mulai dari bangun tidur hingga menjelang tidur lagi. Oleh karena itu, Matematika menjadi salah satu pelajaran terpenting yang harus dikuasai oleh setiap orang yang ingin meraih sukses dalam kehidupannya.

Namun jangan sampai kita  memaksa anak untuk menyukai matematika. Lebih dari itu, jangan pernah menanamkan dalam pikiran si kecil bahwa anak pintar adalah anak yang cerdas menghitung. Sebaliknya, ciptakan proses belajar mengajar yang menyenangkan di rumah. Salah satunya dengan menyisipkan unsur matematika dalam kehidupan sehari-hari.

Jika anak Anda masih duduk di bangku kelas dua atau tiga SD, maka batasi belajar matematika hanya sampai 30 menit. Sebab, lebih dari itu, otak anak yang telah seharian sekolah akan merasa penat dan bisa menyebabkan stres di usia dini.

#Day3
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIip
#ILoveMath
#MathAroundUs

Jumat, 24 November 2017

Katakan Matematika Itu Mudah


Mengapa kita tak suka dan cenderung takut pada matematika?

Selidik punya selidik ternyata banyak para guru dan orangtua yang tak menyadari bahwa sikap mereka yang kritis dan keras saat mengajari anak berhitung, membuat mereka tertekan sehingga sedari dini menyimpulkan matematika merupakan pelajaran sulit serta menyebalkan.

Belum lagi harus hafal dengan rumus-rumus yang begitu berat! Ditambah lagi dengan olok-olokan teman yang memojokan saat kita tak bisa menjawab soal di papan tulis.

Maka dari itu, kala mengajari anak pelajaran matematika, bersikaplah lebih santai dan komunikatif. Terlebih anak-anak jaman sekarang sudah sangat dimudahkan dengan fasilitas internet yang memadai. Jika tidak digunakan dengan baik maka mereka akan mengunakan hal itu untuk sesuatu yang kurang baik.

Buatlah waktu belajar jadi lebih menarik dengan memberikan contoh soal yang dekat dengan lingkungan dah kehidupan anak. Ingat, matematika bukan sekadar membuat anak piawai dalam berhitung, tapi juga untuk mengasah kemampuan penalaran.

#Day2
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIip
#ILoveMath
#MathAroundUs

PASUKAN JOERAGAN ARTIKEL JADI SALAH SATU ALASAN SAYA HARUS PULANG!


Perasaan berat sempat singgah dihati saya ketika harus meninggalkan kota Bandung. Terbayang beratnya hidup di tanah rantau jauh dari keluarga, saudara dan teman dekat. Membuat langkah saya untuk merantau penuh dengan ketakutan menghadapi hidup di sana.

Kesendirian sering menggelayut dipikiran. Wajar sih dan untuk mengambil keputusan merantau dibutuhkan keberanian dan tekad, tidak sekedar asal ikut tanpa sama sekali siap menghadapi konsekuensi di tanah rantau.

Semua itu sirna seiring berjalannya waktu, Alhmdulillah saya semakin kerasan tinggal di sini bahkan jika diizinkan ingin selamanya menetap di sini.

Tetapi setelah bergabung lebih dekat dengan komunitas JA, saya berubah pikiran. Saya mendapat alasan untuk segera pulang ke Bandung! Betapa bahagianya jika bisa berkumpul dan bertemu dengan Teh Indari, Ummi Aleeya dan team Inscript serta komunitas pasukan Joeragan Artikel (JA) yang keceh-keceh!


Saya menyesal kenapa selama di Bandung, tidak membuka diri dan hanya terkukung dengan ketidakberdayaan. Jauh dari kata Belajar, Bertumbuh dan Berkomunitas.
Bersama komunitas pasukan JA saya seperti menemukan "rumah yang sebenarnya" rumah yang para penghuninya, satu visi dan satu misi! Meskipun berbeda latarbelakang dan alasan bergabung namun tetap kita disatukan dengan tujuan yang sama yaitu Ingin Mengasah Kemampuan Menulis dan Berbisnis!

Layaknya sebuah rumah yang berdiri kokoh, rumah JA memiliki beberapa kamar. Yap! Kamar tempat kita digodok dan ditemap agar menjadi perempuan yang semakin berkualitas dalam mencari peluang bisnis dan semakin cemerlang karir menulis kita. Hingga bisa berpenghasilan hingga jutaan rupiah tanpa hatus meninggalkan tugas utamanya mengurus anak dan suaminya.

Berikut kamar pasukan yang ada di komunitas JA:

1. Pasukan Blogger

Para perempuan diberdayakan untuk bisa mem"branding" dirinya agar semakin mahir dalam menulis. Yap, menjual jasa penulisan saat ini semakin dilirik oleh para pengusaha dan perusahaan. Selain karena semakin pesatnya media sosial dan internet, membuat habbit kita pun berubah.

Banyak yang melakukan aktifitasnya di dunia maya, sehingga semakin banyak penghuni dan pemakainya maka dunia tulisan terutama blog semakin berpeluang besar dan berpotensi.

2. Pasukan Endorser

Masih terkait dengan bisnis yang semakin diminati para pengusaha terutama UMKM yang memakai jasa para Endorser untuk memperkenalkan produknya lebih dekat kepada masyarakat.

Selain lebih praktis dan ekonomis buat para produsen dalam hal promosi ternyata pencapaiannya luar biasa, akhirnya banyak produsen yang sukses menaikkan omzetnya setelah menggunakan jasa Pasukan Endorser.

3. Pasukan Reporter

Bersamaan dengan kecangihan teknologi, saat ini banyak orang yang berpeluang besar untuk mencari sumber berita. Misal ada kecelakaan, kebakaraan atau hal-hal yang tidak biasa lainnya bisa langsung dilaporkan melalui media sosial.

Namun pulsnya di sini kita diajarkan etika-etika seorang reporter agar kita tidak asal dalam melaporkan suatu peristiwa.

Selanjutnya, hasil reportase kita di posting di blog atau bahkan dikirimkan ke berbagai media online.

Waah, di- JA banyak cara dan pilihan untuk kita berkembang dan berpenghasilan, tanpa meninggalkan tugas utama kita. Yuk, tinggal pilih menjadi bagian dari perubahan zaman atau tertinggal dan tak menjadi apa-apa.  

Kamis, 23 November 2017

Haruskah Selalu Memenuhi Keinginan Anak?



Aku ingin begini
Aku ingin begitu
Ingin ini
Ingin itu banyak sekali
Semua…
Semua dapat dikabulkan
Dapat dikabulkan dengan kanton ajaib
(Lagu Doraemon)

Siapapun tak asing dengan pengalan lagu diatas, dari jaman Emak SD sampai sekarang lagu itu sering diputar di Televisi. Yap, betul Emak theme song Doraemon liriknya memang sangat sederhana dan mudah diingat. Lirik lagunya mengisahkan seorang anak yang memiliki banyak keinginan dan semuanya dapat dikabulkan dengan adanya kantong ajaibnya doraemon.

Film doraemon adalah salah satu dari banyak tayangan televisi kita yang menyajikan segala kemudahan dengan ajaib. Tanpa harus melakukan usaha untuk mendapatkannya, seperti penggalan lagu doraemon diatas semua beres hanya dengan adanya kantong ajaib. Ditambah lagi dengan kehadiran para peri dan bidadari-bidadari yang biasa hadir dalam sinetron kita, yang dengan sukarela mengabulkan semua keinginan-keinginan para tokoh utamanya.

Emak tontonan seperti diatas memang tontonan yang ringan dan menghibur namun tetap harus waspada, karena tontonan juga akan mempengaruhi pola pikir seseorang termasuk anak-anak kita. Mempengaruhi sifat dasar manusia yang ingin mendapatkan sesuatu secara instant, tanpa harus bersusah payah mendapatkan yang mereka inginkan.

Benar jika ada yang mengatakan bahwa manusia itu tak akan pernah merasa puas akan sesuatu, merasa semua masalah ingin tuntas dengan segera itu merupakan hukum alam yang menyelimuti diri setiap manusia dewasa tak terkecuali anak-anak. Mereka juga memilik berbagai macam keinginan yang selalu ingin mereka dapatkan dengan segera mungkin.  
Emak bisa jadi anak-anak percaya akan adanya kantong ajaib sehingga tak jarang anak-anak meminta sesuatu dengan memaksa harus segera kita kabulkan, lalu jika ada sesuatu permasalahan mereka akan lari dan mengandalkan seseorang untuk segera menyelasaikan masalahnya.

Padahal belum tentu hal yang mereka inginkan, benar-benar yang mereka butuhkan. Padahal bisa jadi setiap permasalahan yang menimpa mereka adalah bagian dari pelajaran untuk mendewasakan mereka.  

Terkadang, sikap-sikap seperti ini yang membingungkan orangtua, sementara keinginan membahagiakan anak harus disesuaikan dengan kondisi keuangan. Semua orangtua tentu ingin memprioritaskan (bukan memprioritaskan) keinginan anak sesuai kebutuhannya, namun bagaimana jika keinginan itu hanya sekedar keinginan yang tidak penting?
Misalnya anak merengek ingin dibelikan Ipad terbaru, atau anak ingin selalu membeli mainan padahal di kamarnya sudah menupuk, atau meminta uang saku lebih besar dari jatah biasanya. Jika sudah memiliki keinginan tertentu, anak-anak biasanya menguji Emak dengan jurus andalannya. Seperti marah-marah, merengek, mengancam, sampai mengeluarkan taktik fisik. Semua jurus itu mereka keluarkan, agar orangtua menyerah dan mengabulkan keinginan mereka.

Menurut Ketua Suryani Institute For Mental Health (SIMH) Prof Dr L.K Suryani: " kecenderungan sebagian besar para orang tua saat ini, memberikan fasilitas dan kenikmatan hidup yang berlebihan pada anak-anak. Sehingga mereka kurang memiliki daya juang yang tinggi, padahal seiring dengan kemajuan teknologi dan arus globalisasi, anak-anak semakin pandai, semakin kritis dan semakin banyak keinginannya, namun di sisi lan mentalnya semakin melemah dan mudah putus asa lalu down."

Ajak mereka memahami kondisi ekonomi dan keuangan keluarga, agar memahami bahwa kebutuhan keluarga itu banyak dan kompleks. Jangan sering menggunakan kata mereka dalam satu kalimat. Sesekali ajak ke tempat dimana orang harus bekerja keras untuk mendapatkan uang banyak. Misalnya ke pasar, terminal, tempat yang banyak aktifitas kerjanya.
Melihat bagaimana abang-abang memanggul beras berkarung-karung,  yang beratnya  bisa mencapai sekian ton. Kuli bangunan, para penyemir sepatu, para tukang ojek, para supir angkot, pemulung dan para pedagang, yang terkadang harus melawan kantuk dan dingin untuk menggelar dagangannya sejak dini hari.

Dengan demikian, anak akan mulai menghargai bagaimana sulitnya mencari uang. Seperti pepatah "Kaki jadi kepala, kepala menjadi kaki." Tidak mudah begitu saja, butuh kerja keras. Semoga anak mengerti setelah Emak memperlihatkan ini semua ke ananda tercinta. Semangat!

 Dipublikasikan juga di EmakPintarAsia



MENSTIMULUS MATEMATIKA LOGIS PADA ANAK

Tantangan Level 6
Day1

Tak terasa sudah memasuki kembali tantangan games level 6, terasa sekali getir-getir dan beratnya memperjuangkan kata KONSISTEN! Berdiam diri dan mundur mengikuti tantangan ini sempat terlintas namun berarti aku kalah padahal garis finis sudah hampir terlihat.

Beruntunglah saya teringat pesan pak Dodik kepada Ibu Septi untuk meyakinkan beliau tentang pentingnya kesungguhan menjadi seorang Ibu:

“Bersungguh-sungguhlah kamu di dalam, maka kamu akan keluar dengan kesungguhan itu, tidak ada hukum terbalik” -Dodik Mariyanto

Banyak hal yang membuat tugas menjadi ibu itu berat, namun saat kita sungguh-sungguh menjalankan amanah itu maka kebahagiaanlah kelak yang akan kita terima suatu hari nanti.

Yap, kata Bahagia menjadi kata kunci untuk menyongsong kebahagiaan selanjutnya. Bahagia membersamai anak adalah pijakan awal untuk menerapkan pola inside out dalam pendidikan rumah.

Tantangan level 6 kali ini bertema *MENSTIMULUS MATEMATIKA LOGIS PADA ANAK* sedikit terbayang nanti tantangan demi tantangan yang akan saya tuliskan di sini. Padahal jika berhubungan dengan kata Matematika bulu kuduk saya langsung berdiri dan merinding. Karena matematika layaknya hantu yang menakutkan bagi saya! 

#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIip
#ILoveMath
#MathAroundUs
 

Rabu, 22 November 2017

IIP Bontang Sosialisasikan Pencegahan Kekerasan Pada Anak



Pada hari Minggu, 19 November 2017, bertempat di Lapangan Bessai Berinta, Lang-Lang, Kota Bontang, Institut Ibu Profesional (IIP) Kota Bontang mengadakan acara mendongeng dan membaca. Acara ini ditujukan bagi anak-anak dan orang tua yang sedang berada di area tersebut, serta memiliki ketertarikan pada dunia parenting dan pendidikan anak.

Acara yang bertajuk "Tangkis! Kekerasaan Seksual Pada Anak" ini merupakan salah satu kegiatan Divisi Offline yang dimiliki oleh komunitas IIP Kota Bontang. Tujuannya selain untuk menggiatkan aktifitas literasi di kalangan anak-anak Kota Bontang, juga untuk mengkampanyekan pencegahan kekerasan seksual pada anak.
 


Karena seperti yang kita ketahui bersama, kekerasaan seksual pada anak usia sekolah di Indonesia, saat ini terus meningkat tajam. Ditambah lagi, masih banyak dari para korban ini yang tidak berani memberitahukan kepada orang tua, dengan alasan bingung, takut dimarahi, atau malu. Oleh sebab itulah, IIP sebagai salah satu komunitas tempat berkumpulnya para ibu, merasa perlu menyuarakan hal ini agar makin banyak orang yang tergugah untuk peduli dan mengerti bahwa kekerasan seksual pada anak bukanlah hal yang jauh dari kehidupan kita semua. 




Acara tersebut, diawali dengan mengelar pameran kreasi mainan kardus dan Perpustakaan kecil, dimana para pengunjung terutama anak-anak bisa membaca dan memainkan kreasi-kreasi mainan kardus karya IIP Bontang. 


Setelah itu, dilakukan pemaparan tentang pencegahan kekerasan seksual dengan judul  “Jagalah Tubuhmu”, yang dilakukan oleh Koordinator Divisi Offline IIP Kota Bontang, Dina Riandani. Pemaparan ini disertai dengan menyanyikan lagu “Mengenal Sentuhan” yang diciptakan oleh psikolog dan pemerhati anak, Elly Risman, Psi.

Menurut Dina, kegiatan sosialisasi ini diharapkan bisa menjadi langkah preventif untuk menimbulkan kesadaran bersama, serta secara signifikan menekan angka kekerasan seksual pada anak.[Feli]