Selasa, 30 Januari 2018

Nyala Api Kehidupan Baru

“Menjadi Fasilitator”
Part 1

                Mengikuti perkuliahan di Institut Ibu Profesional untuk wilayah Kalimantan, adalah titik balik kehidupanku. Yang selama menjalani hidup di kota Bandung seperti tak punyai tujuan, tak memiliki konsep positif diri dan selalu merasa nyaman menjadi orang yang “tak terlihat”. Tetapi aku sadar semakin gelisah dengan keadaan tersebut namun tak payah, tak ada usaha untuk perbaikan karena tidak tahu harus memperbaiki dari mana. Ternyata Allah SWT lemparkan aku dari semua kenyamanan itu, dengan merasakan hidup mandiri tanpa sanak keluarga. Allah uji apakah sanggup “lulus” dari ujian. Awalnya seperti ingin menyerah, karena hidup di pedalaman Kalimantan berbeda 180 derajat saat hidup di kota Bandung. Tak disangka perjalanan baruku mendekatkan pada komunitas IIP dengan berbagai materi yang menarik dan menantang!
                Mengikuti materi Matrikulasi bacth 3 makin memantapkan aku untuk terus memberbaiki diri, memantaskan diri sebagi istri dan ibu hingga kini menimpa ilmu di tahap kelas Bunda Sayang semakin membuat aku menemukan diriku. Saat menerima lowongan menjadi fasilitator untuk bacth 5 awalnya tak menanggapi namun karena dorongan dan semangat Mba Dinari (fasilitator kesayangan) Martikulasi dulu. Kembali tersemangati untuk menjadi fasilitator meski dengan kemampuan yang masih minin. Bismillah, saya mulai mendaftar.

                Semakin berdebar tatkala pengumuman kelulusan administrasi untuk menjadi fasilitator terbit, ternyata namaku masuk dalam pengumuman tersebut. Alhamdulillah rasa senang dan takut tak bisa amanah. Namun aku yakinkan BISA!


#Day1
#JurnalFasil
#FasilMatrikTertantang
#IbuProfesional



Tidak ada komentar:

Posting Komentar