Rabu, 14 Februari 2018

It Takes a Village to Raise a Child


Ingin bercerita sedikit tentang pengalaman si sulung yang sebenarnya hobi sekali jualan semenjak kelas 1 SD. 

Awalnya dia membeli permen dan membawanya ke sekolah, ternyata di luar dugaan teman-temannya mau dan pesan. Sehingga selepas pulang sekolah si sulung bergeas mengajak saya ke pasar untuk membeli permen pesanan teman-teman.

Hari pertama dia jualan laris manis, dengan sumringah dan semangat dia untuk berjualan lagi keesokan hari. Tak hanya itu dia juga membuat es lilin untuk menambah barang dagangannya.

Selama 2 tahun kegiatan itu terus si sulung lakukan, libur jualan hanya hari minggu, saat tes atau ulangan dan saat liburan. Namun setelah menginjak kelas 3 si sulung mendapat  kenyataan pahit, teman-teman yang membeli jajanannya membuang sampah dimana-mana.

Mengundang marah sang guru namun ternyata sang guru kurang bijak menyikapinya, justru yang disalahkan adalah si sulung yang jualan bukan mereka yang membuang sampah. Alhasil si sulung trauma berat enggak mau lagi berjualan karena diolok-olok temannya. 

Sebuah potret yang sangat menyedihkan, tatkala ada seorang anak yang ingin mengembangkan bakat bisnisnya diusia yang sangat muda dimentahkan begitu saja oleh sosok yang seharusnya jadi teladan.

Semoga tak ada lagi yang mengalami itu, bangkitlah para wirausaha cilik Indonesia. Singkirkan mental meminta  dan gelorakan semangat menjadi pengusaha!

Maka itu perlu banyak pihak untuk mewujudkan semuanya...

#Day14
#KuliahBunsayIIP #Tantangan10Hari
 #Level8 #RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
 #CerdasFinansial

1 komentar: