Selasa, 20 Juni 2017

ALIRAN RASA

"To be the best communicator with yourself"

        
Mengerjakan tantangan 10 hari kelas Bunda Sayang, mengingatkan saya pada jurusan kuliah dulu, yaitu Komunikasi Penyiaran! Ceritanya saya ingin menjadi seorang penyiar radio namun sayangnya, saya kurang bersungguh-sungguh menjalaninya, kesempatan demi kesempatan yang bisa membuat cita-cita itu lebih cemerlang saya abaikan begitu saja. Bahkan setelah melewati beberapa semester, saya merasa salah jurusan hingga saya tidak menikmati setiap episode-episode yang datang depan mata. Meski akhirnya saya lulus cum laude namun entahlah aku merasa ada kekosongan dalam hati. Sayangnya aku tak bisa menerjemahkan isi hatiku itu, Astagfirullah!

Sekarang baru menyesali kebodoahan saya itu, Allah SWT sudah menakdirkan saya bisa kuliah dengan berbagai kemudahan, mempertemukan dengan teman-teman seangkatan yang luarbiasa.  Serta berbagai pelajaran hidup yang menempa saat masa-masa kuliah dahulu. Menumbuhkan sisi kepahaman untuk selalu percaya pada diri sendiri karena hidup akan selalu diwarnai dengan berbagai ujian dan berbagai rintangan. Tetapi yang lebih mengharukan, dalam kondisi sesulit apapun Allah SWT akan bimbing kita untuk selalu di jalanNya.

Dalam kondisi yang masih labil, berat dan frustasi Allah SWT memberikan kekuatan  untuk menuliskan semua rasa itu dalam buku-buku harian. Dalam setiap kejadian baik itu bahagia dan sedih saya ungkapkan semua dalam buku harian itu, sampai tidak sadar selama masa kuliah saya sudah menulis penuh 15 buku harian yang sampai saat ini saya simpan rapi.

“Menulis adalah menjawab kegelisahan, jadi apapun yang kita tulis harus penting buat diri kita dulu, baru orang lain. Karena ada kesakitan yang sembuh ketika kita menulis” (Anonim)

Mengikuti games level 1 Komunikasi Produktif saya seolah ingin menebus semua dosa-dosa atas segala kelalaian yang dulu saya lakukan semasa kuliah dulu. Dan semakin bersemangat dengan memperjari dan mempraktekan sedikit demi sedikit kaidah-kaidah yang memkomunikasi kita semakin lancar dan mudah. Komunikasi bukan materi kuliah semata namun juga salah satu hal yang tak mungkin kita lepaskan selama kita hidup.  Karena setiap saat kita akan selalu berkomunikasi baik itu dengan diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Sedangkan Produktif adalah kata sakti yang membuat pola komunikasi kita akan menghasilkan hal yang positif.

Setelah direview dan ditelusuri ternyata pola komunikasi saya dengan diri sendiri masuk dalam kategori, Tahap Heteronomi sedangkan pola komunikasi dengan pasangan masuk dalam kedua faktor yaitu Faktor Eksteropsikis (Ego sebagai Orangtua) dan terkadang Faktor Arkeopsikis (Ego sebagai anak-anak). Kedua faktor ini yang menjadi pola komunikasi saya dan suami sehingga meminimalisir kami untuk bertengkar meski berbeda pendapat. Pola ini juga yang saya coba terapkan kepada anak-anak. Ada kalanya kita serius namun jangan lupa kita juga perlu bercanda.

Harapan saya, semoga tercipta segera tercipta pola TRANSAKSI KOMPLEMENTER diantara saya dan keluarga. Agar tak terulang lagi permasalahan yang sama pada setiap generasi keluarga. Yap, bercermin dari sejarah keluarga saya dan suami masing-masing yang memiliki peristiwa yang kelam dan menyesakkan. Semua justru karena hal sepele pada awalnya, yaitu kurang komunikasi dan kurang produktif dalam berkomunikasi.


#AliranRasa
#Level1
#KelasBundaSayang2



Tidak ada komentar:

Posting Komentar